Pengemban Wasiat Rasulullah

عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ:  سَيَأْتِيكُمْ أَقْوَامٌ يَطْلُبُونَ الْعِلْمَ فَإِذَا رَأَيْتُمُوهُمْ فَقُولُوا لَهُمْ مَرْحَبًا مَرْحَبًا بِوَصِيَّةِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَاقْنُوهُمْ قُلْتُ لِلْحَكَمِ مَا اقْنُوهُمْ قَالَ عَلِّمُوهُمْ

Dari Abu Sa’id al-Khudri, dari Rasulullah saw. bersabda: akan datang kepada kalian sekelompok kaum yang menuntut ilmu. Apabila kalian melihat mereka ucapkanlah selamat datang selamat datang pada wasiat Rasulullah saw. dan “uqnuhum”. Aku berkata apa maksudnya? Beliau menjawab ajarilah mereka.

Menuntut ilmu adalah wasiat Rasulullah saw. Oleh karena itu orang yang menuntut ilmu menjadi sosok yang begitu mulia, karena ia mengemban wasiat yang agung dari makhluk yang paling mulia di atas bumi.

Dalam melaksanakan wasiat di atas, para penunut ilmu tidak hanya berdiam diri di negerinya, akan tetapi mereka melakukan perjalanan yang panjang dalam menuntut ilmu. Seperti yang dipraktikkan oleh para ulama yang disebut dengan rihlah fi Thalab al’Ilmi.

Hadis di atas adalah titah Rasulullah bagi para sahabat yang melanjutkan Rasulullah sebagai mu’allim.

Setelah Rasulullah meninggal dunia, para sahabat berpencar di berbagai wilayah Islam. Para sahabat menjadi rujukan para tabiin dan para tabiin menjadi rujukan tabi’ tabiin, Sehingga lahir madrasa-madrasah keilmuan, khususnya hadis. Seperti madrasah hadis di Mekkah, madrasah hadis di madinah, madrasah hadis di Kufah, madrasah hadis di bashrah dan madrasah hadis di Mesir.

Imam asy-Syafi’i adalah salah satu penuntut ilmu sejati. Ia mendapatkan penyambutan yang hangat dari guru-gurunya dan mendapatkan ilmu. Saat melakukan rihlah fi Thalab al’Ilmi ke kota Madinah, Imam Malik adalah tujuannya. Imam Malik mengajarkan ilmu kepadanya bahkan memberi izin tinggal di rumahnya.

Begitu pula saat ke Irak, tujuan Imam asy-Syafii adalah Muhammad bin Hasan asy-Syaibani dan Abu Yusuf; dua murid kesayangan Abu Hanifah. Saat tiba di Irak, Imam asy-Syafii bertemu dengan Muhammad bin Hasan asy-Syaibani dan mengungkapkan maksud kehadirannya di kota Irak, yaitu belajar fikih Abu Hanifah. Muhammad bin Hasan siap untuk mengajarnya dan meminta imam Asy-Syafii untuk tinggal di rumahnya.

Sungguh, ulama adalah pewaris para Nabi. Maka, demikianlah sepatutnya setiap guru menyambut para penuntut ilmu dengan baik dan memberikan ilmu yang bermanfaat.

Allahu A’lam.

Diriwayatkan oleh Ibnu MAjah dalam Sunan Ibnu Majah, Iftitah al-Kitab fi al-Imanwa Fadhail ash-Shahabah wa al-‘Ilmi, bab al-wushah bi thalab al-‘ilmi, hadis nomor 247

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *